Gambar Sampul Bahasa Indonesia · Bab 8 Budi Pekerti
Bahasa Indonesia · Bab 8 Budi Pekerti
Sukini

22/08/2021 16:04:04

SD 6 K-13

Lihat Katalog Lainnya
Halaman

115

Bahasa Indonesia Kelas 6

Anak-anak tersebut sedang mendengarkan berita radio. Apakah kalian juga sering

mendengarkan berita? Agar pengetahuanmu bertambah, kamu harus mengetahui isi

berita yang kamu dengarkan. Sekarang mari belajar menyimpulkan isi berita.

Pelajaran

8

Budi Pekerti

Tujuan Pembelajaran

Setelah mempelajari pelajaran ini, kamu diharapkan mampu:

menyimpulkan isi berita yang didengar dari televisi atau radio;

berpidato atau presentasi untuk berbagai keperluan (acara perpisahan, perayaan ulang tahun, dan lain-

lain) dengan lafal, intonasi, dan sikap yang tepat;

mengidentifikasi berbagai unsur (tokoh, sifat, latar, tema, jalan cerita, dan amanat) dari teks drama anak; dan

menulis surat resmi dengan memperlihatkan pilihan kata yang sesuai dengan orang yang dituju.

Sumber: Dokumen penerbit.

116

Bahasa Indonesia Kelas 6

Menyimpulkan Isi Berita

Pada pelajaran 7 kamu sudah belajar menyimpulkan berita yang disimak. Untuk

mengingatkanmu, di bawah ini disajikan langkah-langkah menyimpulkan berita.

1.

Menyimak berita dengan saksama.

2.

Sambil mendengarkan berita, mencatat pokok-pokok berita.

3.

Merangkaikan pokok-pokok berita menjadi kesimpulan.

Ayo, Berlatih 1

1.

Tutuplah bukumu, dan simaklah berita yang akan dibacakan gurumu! Catatlah

pokok-pokok isi berita!

2.

Kemukakan pokok-pokok isi berita itu di depan kelas. Mintalah komentar

gurumu tentang pokok-pokok isi berita yang kamu kemukakan!

Tugas Mandiri

Kerjakan tugas berikut!

1.

Dengarkan berita dari radio atau televisi dengan saksama!

2.

Catatlah nama acara berita, stasiun radio atau televisi yang menyiarkan,

dan waktu penyiarannya!

3.

Catatlah pokok-pokok isi berita yang kamu dengar!

4.

Buatlah kesimpulan isi berita itu!

5.

Kemukakan kesimpulanmu di depan kelas secara bergantian!

117

Bahasa Indonesia Kelas 6

Berpidato

Berpidato adalah mengungkapkan pikiran dalam bentuk kata-kata kepada orang

banyak. Pidato merupakan seni berbicara di hadapan umum. Karena merupakan seni,

pidato harus dilakukan seindah mungkin sehingga pendengar merasa senang dan tertarik

untuk mendengarkan uraian yang disampaikan orator. Orator adalah pembicara.

Bagaimana cara berpidato yang baik? Caranya sebagai berikut.

1.

Menyampaikan pidato dengan sikap dan gaya yang wajar. Wajar artinya (sikap

badan, wajah, pandangan, cara berdiri, dan gaya penyampaiannya) tidak berlebih-

lebihan. Tujuannya, agar minat pendengar tertuju pada apa yang disampaikan,

bukan pada apa yang dilakukan pembicara.

2.

Mengucapkan kata-kata dengan lafal dan intonasi yang tepat.

3.

Mampu mengatur suara sehingga terdengar indah dan berirama.

4.

Memahami kondisi serta situasi pendengar.

Misalnya, ketika pendengar merasa lelah atau jenuh, pembicara bisa melemparkan

gurauan untuk menyegarkan kembali suasana.

Ayo, Berlatih 2

Kerjakanlah latihan-latihan di bawah ini!

1.

Pada pelajaran 7 terdapat naskah pidato untuk acara perpisahan sekolah.

Coba berlatihlah membawakan pidato tersebut!

2.

Jika sudah cukup dalam berlatih, bawakan pidato itu di depan kelas! Kamu

boleh membawa naskah pidato itu, tetapi tidak untuk dibaca, melainkan untuk

disampaikan dalam pidato. Jadi, antara kegiatan membaca teks pidato

berbeda dengan berpidato berdasarkan teks.

Menentukan Alur Drama

Pada pelajaran 7 kamu sudah belajar menentukan tokoh dan sifatnya, latar, tema,

dan amanat. Sekarang mari menentukan alur atau jalan cerita naskah drama. Sudah

dijelaskan pada pelajaran sebelumnya bahwa jalan cerita atau alur atau plot terdiri

atas bagian eksposisi/pemaparan, pertikaian, klimaks, peleraian, dan penyelesaian.

118

Bahasa Indonesia Kelas 6

Bagian-bagian itu dapat disederhanakan menjadi bagian awal, bagian tengah, dan bagian

akhir.

Sekarang coba baca dengan saksama penggalan naskah drama berikut.

Siti

:

(Memegang bahu sahabatnya, kemudian duduk di sampingnya) ”Sudahlah

Tut, jangan kau menangis terus! Bila teman-teman yang lain tahu, kan

kamu nanti malu!”

Tuti

:

(Menangis terisak-isak) ”Sit, mungkin kamu tak dapat merasakan

kesedihanku. (masih menangis, kemudian mengambil sapu tangan dari

tas yang sejak mula dipegangnya) Aku ... aku sudah ditinggal ayahku

sejak kecil. Aku tak punya saudara sekandung satu pun. Kini tiba-tiba

ibuku pun meninggal pula. Aku jadi sebatang kara, anak yatim piatu.”

Siti

: ”T

ut, memang kamu betul. Aku masih punya orang tua, saudara pun aku

punya. Tetapi aku sahabatmu, merasakan pula kesedihanmu. Kamu sedih

aku pun sedih.” (mengambil sapu tangan karena tiba-tiba air matanya

menetes membasahi pipinya)

Tuti

:

”Itulah memang nasibku.”

Siti

: ”T

api tidaklah perlu kamu menganggap pamanmu sebagai orang yang tidak

adil.”

Tuti

:

”Omong kosong! Bohong! (suaranya agak keras) Aku memang ikut

menumpang di rumah paman. Aku telah tak punya orang tua lagi. Aku

merasa selalu disakiti karena pamanku menurut perasaanku selalu

membedakan perlakuannya dengan anak paman sendiri. Bayangkan!

(dengan nada kesal) Kalau ada masalah, aku selalu disalahkan terus!”

(menangis lagi).

Siti

:

(Memegang tangan Tuti) ”Aku tahu, kamu merasa kesal. Tapi tenanglah,

Tut, kamu janganlah selalu menurut perasaanmu! Karena engkau sedih,

engkau membayangkan yang bukan-bukan. Barangkali saja kau lupa, bahwa

pamanmu orang yang bertanggung jawab. Bila tidak, bagaimana mungkin

dapat menerimamu di rumahnya? Ia merasa kamu masih tanggung

jawabnya sebagai adik kandung ayahmu.”

Tuti

:

(Masih menangis terisak-isak) ”Entahlah ... (kepalanya ditunjukkan,

kemudian ditutupnya mukanya dengan kedua tangannya) ”Aku tak tahu

....” (dilihatnya Siti sahabatnya).

Siti

:

”Sudah ya .... Hentikanlah tangismu! Mari kita berkumpul dengan teman-

teman!

Siti dan Tuti : (Bergandengan tangan, dan menuju ke kelas)

Setelah membaca penggalan di atas, kerjakan latihan ini untuk membantumu

mengetahui jalan ceritanya.

119

Bahasa Indonesia Kelas 6

Ayo, Berlatih 3

Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini!

1.

Siapakah tokoh-tokoh dalam penggalan drama itu?

2.

Mengapa Tuti menangis?

3.

Tinggal bersama siapakah Tuti?

4.

Mengapa Tuti kesal kepada pamannya?

5.

Bagaimanakah sikap Siti kepada Tuti yang sedang bersedih?

6.

Bagaimana Siti memberi pengertian pada Tuti akan kebaikan paman Siti?

7.

Bagaimana akhir cerita itu?

8.

Kemukakan pendapatmu tentang tokoh Siti dan Tuti!

Ayo, Berlatih 4

Kerjakanlah latihan-latihan di bawah ini!

1.

Ceritakan jalan cerita penggalan naskah drama di atas!

2.

Tentukan bagian awal, bagian tengah, dan bagian akhir penggalan naskah

drama tersebut!

3.

Termasuk alur maju, alur mundur, atau alur gabungankah penggalan drama

itu? Jelaskan!

Menulis Surat Resmi

Pada pelajaran 6 kamu telah belajar tentang surat resmi. Surat resmi berisi hal-

hal yang menggambarkan suasana keformalan. Suasana keformalan itu ditandai adanya

keresmian bentuk surat, bagian-bagian surat, dan bahasa surat.

Surat resmi ditulis dengan menggunakan bahasa baku, dengan pilihan kata yang

tepat, kalimat yang jelas, dan mudah dipahami. Surat resmi secara berturut-turut terdiri

atas bagian-bagian berikut.

1.

Kop/kepala surat

2.

Nomor surat

3.

Lampiran

4.

Hal/perihal

120

Bahasa Indonesia Kelas 6

5.

Tanggal surat

6.

Alamat tujuan surat

7.

Salam pembuka

8.

Batang tubuh surat, terdiri atas:

a.

pembukaan,

b.

isi,

c.

penutup.

9.

Salam penutup

10. Tanda tangan, nama terang pembuat surat, dan NIP (jika ada)

11. Tembusan

Perhatikan contoh surat resmi berikut!

SEKOLAH DASAR SUKAMAJU

JL. PERINTIS KEMERDEKAAN 150 KLATEN

Telp. (0272) 328845

No. : 07/SD-SKMJ/II/2007

Klaten, 12 Februari 2008

Hal : Pemberitahuan

Yth. Orang Tua/Wali Murid

SD Sukamaju

di Klaten

Dengan hormat,

Dengan ini kami beritahukan bahwa dalam rangka meningkatkan etika peserta didik,

sekolah akan mengadakan Pendidikan dan Latihan tentang etika dalam rangka memperingati

ulang tahun sekolah.

Adapun acara tersebut akan dilaksanakan pada

hari

:

Sabtu

tanggal

: 20

Februari 2008

waktu

:

pukul 08.00 – 12.00

tempat

: aula sekolah

Sehubungan dengan hal tersebut, kami mohon dukungan Bapak/Ibu wali murid.

Demikian pemberitahuan dari kami, atas perhatian Bapak/Ibu, kami mengucapkan

terima kasih.

Hormat kami,

Kepala Sekolah

Setya Nugraha, S.Pd.

NIP : 131 056 441

121

Bahasa Indonesia Kelas 6

Ayo, Berlatih 5

Tunjukkanlah bagian-bagian surat resmi di atas. Caranya, berilah nomor (dengan

menggunakan pensil) pada setiap bagian. Tulislah keterangan/penjelasannya di

bagian tepi surat di atas!

Ayo, Berlatih 6

1.

Buatlah surat kepada gurumu. Surat berisi undangan untuk menghadiri acara

perpisahan yang diadakan oleh anak-anak kelas 6. Dalam surat itu kamu

bertindak seolah-olah sebagai ketua kelas 6.

2.

Tukarkan suratmu dengan surat temanmu. Telitilah surat temanmu dari segi

kelengkapan bagian-bagian surat, penulisan ejaan, dan tanda baca serta

bahasanya.

3.

Benahi suratmu berdasarkan koreksian temanmu!

Menggunakan Tanda Garis Miring (/)

Simaklah penggunaan tanda garis miring berikut!

No. :

07/SD-SKMJ/II/2007

Tanda garis miring itu digunakan dalam nomor surat. Tanda garis miring

dalam nomor surat digunakan untuk memisahkan bagian-bagiannya. Misalnya,

dari nomor surat di atas dapat dijelaskan sebagai berikut.

07

: nomor surat keluar dari instansi yang mengeluarkan surat

SD-SKMJ : singkatan dari Sekolah Dasar Sukamaju

II

: menunjukkan bulan dibuatnya surat itu

2007

:

menunjukkan tahun dibuatnya surat.

Tanda garis miring juga digunakan untuk menuliskan:

1.

Nomor pada alamat surat

Contoh:

Alamat rumahnya di Jalan Ki Hajar Dewantara I/33.

122

Bahasa Indonesia Kelas 6

2.

Penandaan masa tahun yang terbagi dalam dua takwim (tahun berdasarkan

kalender)

Contoh:

Pada tahun pelajaran 2006/2007 SD Sukamaju menerima 40 siswa

baru yang terbagi dalam dua kelas.

3.

Sebagai pengganti kata

atau

dan

tiap

.

Contoh:

Ia sedang mempelajari jalan cerita/plot naskah drama.

Harga beras mencapai Rp 6.000,00/kilogram.

Ayo, Berlatih 7

Buatlah contoh penggunaan garis miring untuk:

a.

nomor surat

b.

nomor pada alamat surat

c.

penandaan masa tahun yang terbagi dalam dua takwim

d.

pengganti kata ‘atau’

e.

pengganti kata ‘tiap’

Rangkuman

1.

Menyimpulkan isi berita. Langkah-langkahnya:

a.

menyimak berita dengan saksama,

b.

mencatat pokok-pokok isi berita,

c.

merangkaikan pokok-pokok isi berita menjadi kesimpulan.

2.

Berpidato. Caranya:

a.

menyampaikan pidato dengan sikap dan gaya yang wajar (boleh

berdasarkan teks yang telah dipersiapkan, boleh tidak berdasarkan teks),

b.

mengucapkan kata demi kata dalam pidato dengan intonasi yang tepat,

c.

berbicara dengan memperhatikan irama, ritme, dan tempo sehingga

suara yang dikeluarkan terdengar indah dan berirama,

d.

memahami kondisi dan situasi pendengar.

123

Bahasa Indonesia Kelas 6

3.

Menentukan alur drama.

Alur/jalan cerita

adalah rangkaian peristiwa dalam

cerita (drama) yang saling berhubungan.

Alur terdiri atas beberapa bagian, yaitu:

a.

eksposisi

/pemaparan; bagian alur tempat pengarang mulai

mengenalkan tokoh-tokohnya.

b.

pertikaian

, tahap alur yang menggambarkan mulai adanya pertikaian,

baik antartokoh maupun pada diri seorang tokoh,

c.

Klimaks

, yaitu tahap alur yang menggambarkan bahwa persoalan yang

dihadapi tokoh mencapai puncaknya.

d.

leraian

, yaitu tahap alur yang menggambarkan bahwa persoalan mulai

menurun,

e.

penyelesaian

, yaitu tahap yang menggambarkan bahwa persoalan

selesai.

Secara sederhana, alur dibedakan menjadi bagian awal, bagian tengah, dan

bagian akhir.

Jenis alur ditentukan berdasarkan urutan penyajian peristiwa-peristiwa dalam

cerita (drama).

Jenis alur dibedakan menjadi:

a.

Alur maju, jika peristiwa-peristiwa dalam drama disampaikan secara

progresif/maju dari awal, tengah, hingga akhir.

b.

Alur mundur, jika peristiwa-peristiwa dalam drama disampaikan secara

regresif/mundur yang diawali dari bagian penyelesaian, dan berangsur-

angsur mundur hingga ke bagian permulaan.

c.

Alur campuran, jika peristiwa-peristiwa disampaikan secara maju dan

mundur.

4.

Menulis surat resmi.

-

Penulisan surat resmi harus memperhatikan: bentuk surat, bagian-

bagian surat, dan bahasa surat.

-

Bagian-bagian surat resmi meliputi: kop/kepala surat, nomor surat,

lampiran, hal/perihal, tanggal surat, alamat tujuan surat, salam pembuka,

batang tubuh surat (pembukaan, isi, penutup), salam penutup, tanda

tangan dan nama pengirim surat, serta tembusan.

-

Surat resmi harus ditulis dengan bahasa baku dengan pilihan kata yang

tepat, kalimat yang jelas, dan mudah dipahami.

124

Bahasa Indonesia Kelas 6

Mari, Menguji Kemampuanmu

Kerjakan di buku tugasmu!

I.

Pilihlah dengan cara menyilang (X) huruf a, b, c, atau d di depan jawaban

yang tepat!

1.

Bacalah berita di bawah ini!

Pusat Penyelamatan

Satwa Cikananga di Sukabumi

Satwa liar hampir punah. Penyebab-

nya antara lain karena diburu manusia

dengan semena-mena. Setidaknya,

sekitar 69.000 warga di Indonesia diketahui

memelihara satwa langka mulai dari jenis

mamalia, unggas, reptilia, sampai ikan.

Untuk melestarikan hewan-hewan ini,

sebuah lembaga swadaya masyarakat

yang khusus mengurus satwa liar,

The

Gibbon Foundation

mendirikan Pusat

Penyelamatan Satwa Cikananga.

Letaknya di Kampung Cikananga, Desa

Cisitu, Kecamatan Nyalindung, sekitar 29

sebelah utara Kota Sukabumi, Jawa Barat.

Demikian pemantauan SCTV di Sukabumi,

baru-baru ini.

Sumber:

Liputan6.com (19 Maret 2007)

Sumber dari kutipan bacaan di atas

berasal dari ....

a. internet

b. televisi

c. koran

d. majalah

Refleksi

Sudahkah kamu melakukan kebiasaan-kebiasaan berikut? Jika belum,

biasakanlah mulai sekarang!

1.

Biasakan menyimpulkan isi berita yang kamu simak dan menyampaikan

kesimpulan itu kepada orang-orang terdekatmu, seperti kepada keluarga

atau teman.

2.

Berlatihlah berpidato di lingkungan-lingkungan kecil seperti dalam kelompok

belajarmu atau di kelas. Ketika berpidato, bersikaplah yang wajar dengan

memperhatikan pelafalan, intonasi, ritme, irama, serta volume suara.

3.

Ketika membaca drama, berusahalah untuk mengetahui alurnya.

4.

Menulis surat resmi dengan memperhatikan kelengkapan bagian-bagian

surat, format, dan bahasanya.

125

Bahasa Indonesia Kelas 6

2.

Satwa Cikananga tempatnya terletak

di ....

a. Jawa Barat

b. Jawa Tengah

c. Jawa Timur

d. Daerah Istimewa Yogyakarta

3.

Pusat penyelamatan satwa Cikananga

berjarak sekitar 29 kilometer dari

Kota Sukabumi ke arah ....

a. utara

b. selatan

c. barat

d. timur

4.

Jika sebuah cerita menceritakan

peristiwa-peristiwa secara maju dari

kecil sampai

dewasa, berarti cerita

tersebut meng

gunakan alur ....

a. maju

b. mundur

c. campuran

d. maju mundur

5.

Jika dalam cerita menggambarkan

peristiwa mengenang/mengingat

masa lalu, lalu kembali meng-

gambarkan peristiwa-peristiwa

sekarang dan peristiwa-peristiwa

kemudian, cerita tersebut beralur ....

a. maju

b. mundur

c. campuran

d. maju mundur

6.

Dalam alur cerita, bagian akhir

disebut ....

a. penyelesaian

b. pertengkaran

c. penutup

d. perpisahan

7.

Bagian awal pada surat resmi di-

sebut ....

a. kepala surat

b. salam pembuka

c. tanggal surat

d. alamat surat

8.

Harga buku itu seribu lima ratus ru-

piah.

Penulisan nilai uang di atas yang

benar adalah ....

a. Rp1.500

b. Rp1.500,00

c. Rp1,500

d. Rp1500,00

9.

Penggunaan tanda pisah (–) yang

tidak tepat terdapat pada kalimat ....

a. Pukul 15.00 – 16.30 Sari tidur

siang.

b. Sejak tahun 1997 – 1999 Abi

mendapat beasiswa.

c. Jarak Solo – Yogyakarta kurang

lebih 60 km.

d. Alamat rumah Adi di Jalan Setia

Budi Blok A – 25 Klaten Selatan.

10. Ibu memasak di dapur dan adik

bermain-main sendiri ... aku belajar.

Kata sambung yang tepat untuk

mengisi titik-titik di atas adalah ....

a. bahkan

b. walaupun

c. lalu

d. ketika

126

Bahasa Indonesia Kelas 6

II.

Kerjakan soal-soal berikut ini!

Tutuplah bukumu, simaklah pembacaan berita berikut, dan simpulkanlah isinya!

Pasien Demam Berdarah Penuhi Rumah Sakit Kediri

Kediri :

Pasien demam berdarah dengue yang dirawat di Rumah Sakit Pare,

Kediri, Jawa Timur, terus bertambah. Saat ini tercatat 48 orang dirawat, 40 di

antaranya pasien berusia anak-anak

Dibandingkan jumlah pasien pada Januari 2007, bulan ini terjadi peningkatan menjadi

91 orang, 50 di antaranya anak-anak. Pengelola rumah sakit terpaksa merawat

pasien di lorong dan meminjam delapan buah tempat tidur milik Komando Distrik

Militer 0809 Kediri.

”Sebenarnya merawat pasien di lorong rumah sakit tidak dibenarkan secara medis

karena rentan penularan,” kata Made Budaya, Kepala Bidang Pelayanan Rumah

Sakit Pare, Kamis (22/2). Bupati Kediri Sutrisno belum menyatakan demam

berdarah dengue sebagai kejadian luar biasa.

Dwijo U Maksum

Sumber:

Tempo Interaktif, 22 Februari 2007